Saat ini Google hampir merajai dihampir semua lini bisnis. Termasuk diantaranya bisnis surat menyurat (e-mail) digital, cloud hosting, periklanan (Adsense, Admob, Adword), media hiburan (YouTube) dan yang tidak ketinggalan bisnis aplikasi yakni platform Android yang sudah dibuatkan tokonya, bernama Google Play!
Namun seiring banyaknya fakta dilapangan perihal keamanan Android berikut aplikasi yang tersedia di Google Play, perlahan Google-pun sedikit lebih ketat dalam hal menyeleksi aplikasi mana saja yang diterima oleh toko online-nya. Sedikit cerita, aplikasi pernah beberapa minggu dihapus oleh Google Play dikarenakan isu perizinan kontak dan juga akses lokasi (GPS). Namun, dikarenakan saya sendiri melakukan banding dan juga memperbarui kebijakan privasi serta ketentuan penggunaan aplikasi, pada akhirnya BOTPULSA diterima lagi oleh Google Play.
Namun, terlepas dari segala hal teknis apapun, selama kita yakin, bahwasanya aplikasi yang kita buat atau yang ingin kita publish tidak mengandung kode jahat (malware), spam ataupun tidak merugikan pengguna, Google pasti akan menerima aplikasi tsb.
Lantas, bagaimana caranya agar aplikasi Android kita diterima oleh Google Play?
- Buat halaman kebijakan privasi (Privacy Policy) dan ketentuan penggunaan (term of services) yang jelas.
- Minimalisir kode-kode Android yang kurang berguna atau singkatnya gunakan App Bundle yakni format publikasi yang menyertakan semua kode dan resource yang dikompilasi agar lebih efisien.
- Jika berkali-kali ditolak, coba gunakan nama paket yang baru/berbeda atau rebuild aplikasi.
- Perhatikan juga kartu kredit yang Anda gunakan, untuk membayar jasa layanan (agar diterima di Play Store).
- Aplikasi yang menjual voucher games atau tidak in app payment dengan Google, kecil kemungkinannya diterima oleh Google.
- Usahakan jangan cantumkan link eksternal didalam aplikasi, apalagi mengarah ke situs yang tidak relevan.
- Jangan cantumkan judul, deskripsi, icon atau apapun dari merk lain. Hal ini bisa mengindikasikan bahwa Anda merupakan seorang plagiat alias peniru dari aplikasi lain.
Sebenarnya, masih banyak lagi alasan-alasan, mengapa aplikasi Anda ditolak oleh Google Play. Namun dikarenakan tiap aplikasi berbeda-beda jenis penolakannya, sangat tidak mungkin menyemaratakan hal tersebut. Poin singkatnya, mengapa halaman privasi dan ketentuan pengguna begitu penting?
Isu privasi belakangan ini semakin mengkhawatirkan pengguna internet. Banyak yang merasa, bahwa dirinya tidak merasa memberikan nomor telepon, identitas pribadi ataupun alamat rumahnya, namun, mengapa orang dengan mudahnya dapat menemukan kita?
Jika diperhatikan, sebenarnya Anda sendiri yang justru tidak sadar, bahwa Anda sendirilah yang justru mempublikasikan identitas diri Anda di internet. Di profile Facebook ataupun pada saat pendaftaran Email, Anda yang mengisi identitas tersebut secara terang-terangan, sebenarnya dimanfaatkan untuk periklanan di media mereka.
Begitu juga dengan aplikasi yang beredar di Play Store, aplikasi semisal pinjaman online, sangat mungkin mengakses lokasi Anda, kontak Anda ataupun hal lain yang sifatnya sensitif jika digunakan.
Oleh karenanya, bagi para pengembang aplikasi, mereka harus jelas mendeskripsikan tujuan aplikasi tersebut dibuat, dengan cara menyematkan halaman privasi dan juga ketentuan pengguna. Sehingga tidak ada yang saling dirugikan—baru setelahnya, kemungkinan lolos diterima oleh Google, hanya tinggal menunggu waktu saja.