Daftar Kesalahan Error Pada WordPress

Kesalahan (error) di WordPress, memang terkadang membuat kita bingung. Error ini, entah secara sengaja atau tidak, bisa berasal dari pengubahan tema, plugin, database atau bahkan dari hosting itu sendiri.

Beruntungnya, jika kesalahan itu dibuat memang dari sisi human error pengunjung, hal ini sebenarnya tidak terlalu berbahaya. Lain halnya jika ada seseorang yang ingin melakukan aksi peretasan, ini adalah bentuk pengecualian dan harus ditangani dengan segera.

Secara umum juga, Error yang terjadi di WordPress akan berdampak pada blank (kosong) halaman, beratnya halaman ketika diakses (time execution) atau tidak berfungsinya akses masuk /wp-admin/. Bagi kalian yang mengalami masalah tersebut, silakan perhatikan solusi dibawah ini.

1. Parse / Syntax Error

Mari kita mulai dengan hal yang mudah. Meski banyak kesalahan yang akan membuat kita frustasi, karena sedikitnya informasi yang beredar, ‘kesalahan parse’ (atau ‘kesalahan sintaks’) setidaknya cukup membantu untuk memberi tahu Anda apa yang salah.

parse error

Pada contoh diatas, penggunaan atau pemakaian titik koma, koma atau tanda petik tunggal biasanya umum terjadi jika kita lupa menambahkan atau tidak melengkapi baris akhir pemisah.

Dalam hal ini, kita bisa melihat error log atau catatan kecil seputar permasalahan tersebut di hosting / folder yang sudah kita set sebelumnya di /error_log.

Jika sudah diperbaiki, silakan simpan dan lakukan muat ulang (reload page), seharusnya situs normal kembali untuk digunakan.

2. White Screen of Death (WSoD)

blank putih

Ilustrasi blank putih

Salah satu error yang jarang terjadi adalah WSoD alias tampilan hanya berwarna putih saja. Meski kesalahan ini masih dianggap normal, namun untuk cara memperbaikinya justru harus dilakukan riset secara satu persatu.

Jika Anda asal mengerjakan atau langsung melakukan pengubahan massal, bukan tak mungkin kedepannya Anda sendiri yang kerepotan—karena menemui masalah yang sama.

WSoD secara sederhana dapat dilakukan dengan lima (5) cara :

Nonaktifkan Plugin.

Disatu sisi plugin dapat membantu seorang webmaster. Namun disatu sisi juga, plugin mungkin kurang bersahabat untuk berinteraksi dengan situs Anda. Jika ingin melakukan riset, silakan nonaktifkan plugin secara satu persatu.
Utamanya plugin terakhir yang Anda instal.

Selain itu, untuk memastikan apakah ada korelasi antara core wordpress dengan versi plugin, ini tentunya bisa Anda lihat pada laman peringatan sebelum melakukan instalasi.

Sedikit saran, ada baiknya Anda melakukan update secara manual, jika memang situs di monitoring setiap hari. Lain halnya jika ingin berhenti blogging untuk jangka waktu yang lama.

Nonaktifkan Tema.

Ada kalanya tema yang kita gunakan tidak kompatibel dengan beberapa plugin atau core wordpress itu sendiri. Jadi untuk permasalahan yang satu ini, ada baiknya Anda coba menggunakan tema yang lain atau perhatikan dari sisi versi PHP yang digunakan.

Secara spesifik, kita juga bisa mengubah versi PHP di Multi PHP manager atau PHP selector, yang digunakan pada panel masing-masing hosting.

Namun ada baiknya juga, Anda lebih berhati-hati ketika melakukan ini. Karena versi PHP yang kita gunakan mungkin akan berbanding terbalik dengan plugin atau tema yang digunakan, istilahnya masing-masing dari mereka mungkin memiliki masalah kompatibilitas yang berbeda.

Aktifkan Mode Debug.

Menggunakan mode ini akan berguna sekali jika Anda mengalami masalah yang tak kunjung selesai. Silakan lihat panduannya disini, Debugging PHP code. 

Purge Cache / Hapus Penyimpanan Sementara.

Langkah ini merupakan salah satu metode yang terkadang tidak disadari oleh seorang webmaster. Mungkin, sebenarnya masalah kita sudah selesai sejak perubahan yang dilakukan di awal.

Namun, dikarenakan kita lupa melakukan clear / purge cache, sehingga tampilan yang kita lihat, sebenarnya merupakan tampilan yang tersimpan untuk jangka waktu tertentu.Silakan lakukan clear cache baik dari segi server ataupun dari sisi browser itu sendiri.

Naikan Batas Memori.

Secara default, WordPress melakukan batas toleransi memori di angka 40 MB untuk single site dan 64 MB untuk multi site (lebih dari 1 situs).

Untuk permasalahan tersebut Anda bisa melakukan pengubahan sendiri di file wp-config.php atau php.ini atau .htaccess.Silakan ubah di salah satu file saja.Namun jika ingin lebih spesifik di situs tertentu saja, saran saya ubah hanya di wp-config.php saja.

define( ‘WP_MEMORY_LIMIT’, ‘256M’ );
/* That’s all, stop editing! Happy publishing. */

Silakan cek baris tersebut, jika sudah, silakan muat ulang. Namun, jika Anda tidak bisa mengubah sendiri, silakan kontak hosting yang Anda gunakan.

3. Internal Server Error

Internal server error mungkin bisa berasal dari yang sudah disebutkan diatas. Akan tetapi, jika permasalahan tak kunjung selesai, silakan lakukan perubahan permalinks di menu admin, /wp-admin/options-permalink.php atau settings > permalinks.

error permalinks

Error permalinks

Jika Anda menggunakan permalinks dengan struktur penanggalan, coba ubah ke post name atau numeric. Jika sudah dipilih, silakan save changes atau simpan perubahan.

Anda tak perlu khawatir, silakan pilih struktur awal yang Anda gunakan sebelumnya dan simpan kembali. Silakan muat ulang halaman tersebut.

4. Error 404

Ini merupakan kesalahan yang umumnya sering terjadi dan tidak terlalu berpengaruh dengan server. Biasanya error 404, terjadi dikarenakan adanya perubahan struktur tautan. Misal dari domain.com/contoh-artikel menjadi domain.com/contoh-artikel-yang-diubah

Anda tinggal melakukan pengarahan ulang (redirection) atau melakukan penghapusan crawl di search console milik Google. Bisa dengan plugin atau melakukan post dummy.

Skenario lainnya, jika tidak ada kustom file .htaccess, gunakan default seperti dibawah ini :
# BEGIN WordPress
<IfModule mod_rewrite.c>
RewriteEngine On
RewriteBase /
RewriteRule ^index.php$ – [L]
RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-f
RewriteCond %{REQUEST_FILENAME} !-d
RewriteRule . /index.php [L]
</IfModule>
# END WordPress

5. Error Establishing a Database Connection

Seperti namanya, error ini disebabkan oleh koneksi database atau pusat koleksi data. Anda bisa melakukan cek di phpMyAdmin atau sesuai database masing-masing. Untuk melakukan cek ombak, Anda juga bisa mengubah file wp-config.php dengan baris kode berikut ini :

define( 'WP_ALLOW_REPAIR', true );

Jika sudah, silakan cek nama-situs-anda.com/wp-admin/maint/repair.php

Akan muncul laman seperti dibawah ini, silakan pilih Repair and Optimize Database

repair wordpress database

Repair WordPress Database

Catatan, silakan hapus baris kode “define( ‘WP_ALLOW_REPAIR’, true );” jika masalah sudah teratasi.

6. HTTP Response 1xx, 2xx, 3xx, 4xx, 5xx

  • 1xx informational response – the request was received, continuing process
  • 2xx successful – the request was successfully received, understood, and accepted
  • 3xx redirection – further action needs to be taken in order to complete the request
  • 4xx client error – the request contains bad syntax or cannot be fulfilled
  • 5xx server error – the server failed to fulfil an apparently valid request
http response

HTTP Response

Meski bukan hanya pengguna WordPress saja yang mengalami kode response seperti diatas. Sebenarnya, kode-kode yang tampil di browser menunjukkan rincian yang spesifik.

Kode 4xx misalnya, yang maksudnya meliputi 401, 402, 403, 404 dst. Ini terjadi dikarenakan adanya kesalahan dari sisi tampilan pengunjung (Front End). Jadi secara garis besarnya, kesalahan ini mungkin berasal dari pengunjung itu sendiri.

Lain halnya dengan 5xx, 500, 501, 502 dst. Ini murni ada kesalahan dari sisi server kita sendiri (Back End). Baik itu sifatnya dari sisi hosting ataupun pemakaian pihak ketiga (CDN, SSL, API, dsb)

7. File / Folder Permission

File / Folder Permission merupakan hak akses (privilege) istimewa, yang bisa diatur untuk masing-masing pengguna / pengunjung.

Entah karena alasan privasi atau keamanan, Anda sendiri sebenarnya bisa mengatur ulang tentang privilege tersebut.

Tak hanya itu saja, plugin seperti Wordfence atau Litespeed Cache, terkadang butuh hak akses yang lebih agar performa yang dijalankan lebih optimal.

Mereka tentu tidak asal ketika meminta request tersebut dan memang memiliki komunitas tersendiri.

Kesalahan / Error yang Tidak Umum (Unofficial Codes)

Meski tidak terkait langsung dengan CMS WordPress, kode tidak resmi (unofficial) nyatanya butuh penelitian lebih lanjut agar masalah teratasi dengan segera.

Dalam laman Wikipedia, mereka sudah mengumpulkan beberapa Error / Kesalahan yang mungkin saja terjadi pada Anda. Untuk mempersingkat pencarian, Anda bisa menggunakan pintasan keyboard dengan cara CTRL+F dan silakan ketik kode yang bermasalah.

Silakan kunjungi informasinya disini, List of HTTP status codes

Bagikan Postingan!

BotPulsa

Download Aplikasi BOTPULSA di Googleplay!

Komentar Anda?