Mengapa Kuliah Ada Jurusan Manajemen, Tapi Tidak Ada Jurusan Mencari Uang?

Mengapa kuliah ada jurusan manajemen (kelola) keuangan, sementara tidak ada jurusan mencari keuangan?

Pernahkah Anda berpikir bahwa mengelola keuangan itu lebih sulit ketimbang mencari uang? Sampai-sampai, ada jurusan kuliah yang memang fokus soal manajemen keuangan.

Diluar sana, ada banyak orang yang mendapat durian runtuh alias uang kaget berjumlah miliaran lewat lotere.

Cerita lainnya, ada juga orang-orang yang mendapat warisan setelah orangtuanya meninggal atau menduduki warisan jabatan secara turun-temurun.

Menariknya, banyak juga yang gagal memanfaatkan momen tersebut. Orang-orang, yang sebelumnya merencanakan siasat A, B atau C. Justru setelah mendapat uang tersebut, malah cenderung konsumtif dan bingung buka usaha apa.

Padahal, tantangan yang sebenarnya adalah ketika Anda memegang dana besar dan berhasil mengelola dana tersebut. Bukan malah sebaliknya.

Manajemen Keuangan dan Resiko

Dalam berbisnis atau mengelola keuangan secara pribadi, hal ini erat kaitannya dengan resiko. Jika kita membayar objek A terlebih dahulu, ada kemungkinan objek B dan C akan terbengkalai. Begitupun sebaliknya.

Ilustrasi diatas, biasanya dirasakan oleh pebisnis yang memang saat itu keuangannya sedang jatuh—sampai-sampai jika ada aset pribadi, mungkin ia akan jual demi mempertahankan bisnis.

Bisnis memang tak selamanya mulus, hal ini pun berlaku meski bisnis itu sifatnya “halal ataupun haram”.

Terlebih di masa pandemi yang seperti ini, pengambilan keputusan yang bijak akan mempengaruhi bisnis untuk kedepannya.

Sayangnya, banyak pebisnis yang mengambil kebijakan atas dasar kepentingan yang tak terukur.

Padahal jika sedikit sabar dan tidak terburu-buru mengambil keputusan, bukan hal yang mustahil kebijakan masing-masing manajemen akan mengurangi resiko perusahaan bangkrut.

  • Simulasi Resiko

Pebisnis yang hebat, selalu melakukan simulasi meskipun itu kecil kemungkinannya terjadi. Mengapa hal ini penting? Apa efeknya untuk perusahaan?

kebijakan manajemen

Ilustrasi kebijakan manajemen.

Jika seseorang melakukan simulasi resiko, hal ini akan meminimalisir resiko yang mereka hadapi. Kita ambil contoh, misalkan seorang pengusaha telur ayam.

Seperti yang kita tahu. Telur itu merupakan barang yang rawan pecah. Jika ada 1.000 telur yang diantar, mungkin saja yang pecah 10, 50, atau bahkan 100 butir ketika sampai ke agen-agen.

Resiko lainnya, pengusaha telur yang salah perhitungan tentang lama waktu penyimpanan telur—sudah tentu akan membusuk digudang sebelum sampai ditangan agen.

Itu baru dua hal resiko. Dan sebenarnya masih banyak lagi, jika kita tidak melakukan simulasi. Apa yang terjadi jika kita tidak mempersiapkan simulasi tersebut?

Jawabannya jelas. Pasti berantakan!

Kita pasti akan kaget dengan hal-hal diluar dugaan kita, karena sedari awal tidak pernah memikirkan resiko yang akan dihadapi.

  • Struktur Manajemen

Struktur manajemen berfungsi sebagai divisi penanggung jawab masing-masing. Orang-orang yang terkait langsung dengan keuangan perusahaan, biasanya memiliki jabatan sebagai bendahara atau akuntan.

Mereka pada dasarnya mencatat arus kas uang keluar-masuk atau memiliki kebijakan untuk “mengeluarkan” atau “menolak” sebuah permintaan/usul.

struktur algoritma

Ilustrasi Struktur

Kita ambil contoh jelek soal bendahara yang asal mengeluarkan uang tanpa sebanding dengan manfaatnya. Kita ambil contoh, bendahara yang memegang keuangan si pengusaha telur tadi.

Suatu hari, divisi marketing telur mempunyai ide untuk membuat etalase kaca agar telur-telur yang dipajang terlihat indah bagi pembeli. Sang bendaharapun mengiyakan ide tersebut.

Uang sudah keluar, etalase kaca sudah dibuat, dan telur-telur baru yang masih bagus pada akhirnya dipajang untuk memancing para pembeli.

Harapannya, pembeli yang melihat telur tersebut dipastikan tidak ragu membeli di toko itu serta optimis dapat menambah jumlah pelanggan.

Seminggu setelah pemasangan etalase kaca, sayangnya, hal ini tidak memberi dampak yang signifikan.

Para pembeli nyatanya lebih tertarik untuk mencoba satu persatu telur, dengan menggunakan metode dikocok, ketimbang hanya melihat versi display.

Ilustrasi diatas, mungkin saja terjadi jika manajemen perusahaan bertindak tanpa mengukur manfaatnya.

  • Pailit atau Bangkrut

Selain dua hal diatas, seseorang yang bertugas di divisi manajemen keuangan, harus memiliki rencana darurat apabila keuangan perusahaan terlihat mulai memburuk.

Ini penting dilakukan agar perusahaan setidaknya masih memiliki modal untuk melakukan spekulasi. Karena percaya atau tidak, terkadang, tindakan spekulasi dapat membawa perusahaan ke level bertahan, sampai akhirnya keadaan menjadi normal.

manajemen keuangan polytron

Masker merk Polytron

Saya mungkin akan menyebut salah satu perusahaan yang pada dasarnya fokus dibidang elektronik, yakni Polytron. Apakah Anda tahu, semenjak pandemi covid-19, Polytron dan perusahaan lain, ramai-ramai menjual masker?

Ini sebenarnya terlihat aneh dan tidak relevan. Namun, ini semata-mata demi mempertahankan bisnis ketimbang pasrah dan pilih jalan pintas menyatakan bangkrut.

Pentingnya Konsisten Dalam Hal Keputusan Manajemen

Sebelum membentuk sebuah perusahaan atau bermitra, dalam hal pengambilan keputusan, ini harus dilakukan secara konsisten.

Namun yang perlu digaris bawahi juga, pengambilan keputusan tidak ada kaitannya dengan paham idealis.

Bagi pemimpin perusahaan yang memiliki paham idealis, keputusan yang sifatnya spekulasi atau diluar dari tujuan dibentuknya perusahaan, hal ini tentu memang berat dilakukan.

Akan tetapi, jika hanya berdiam diri dan salah mengelola keuangan, hal ini hanya akan memperburuk keadaan saja. Sebagai pertimbangan, dalam sebuah keadaan darurat, hal-hal yang tadinya bersifat konsisten—hal ini dapat berubah menjadi inkonsisten, jika dirasa memang diperlukan.

Contoh lainnya, jika simulasi resiko selalu dikaitkan dengan faktor Human Error, bagaimana jika alam yang berbuat? bagaimana jika ada pihak eksternal yang mengganggu? atau bagaimana jika ada orang internal yang tidak satu visi misi dengan perusahaan.

Hal ini, tentunya hanya akan dapat dilakukan, jika frasa konsisten tidak lebih baik dari inkonsisten.

Bagikan Postingan!

BotPulsa

Download Aplikasi BOTPULSA di Googleplay!

Komentar Anda?