Pagespeed Insight Google, Pentingkah Untuk Performa Web?

Pagespeed Insight Google mungkin tak banyak orang yang mengetahuinya. Web tools ini, secara singkat merupakan bahan analisa untuk merincikan bagaimana performa web ketika diakses.

Pagespeed Insight, mungkin bukan satu-satunya tools untuk menganalisa sebuah web. Karena diluar sana, faktanya masih terdapat Tools Pingdom dan GT Metrix, yang juga berfungsi sebagai bahan analisa sebuah website.

Pagespeed Insight Google Lebih Baik?

Ada banyak pengguna internet yang menyarankan untuk menggunakan PageSpeed Insight, ketimbang tools lainnya. Selain dikarenakan hasil yang lebih cepat untuk diketahui, penggunaan Pagespeed Insight juga lebih dipahami dan lebih minimalis antar mukanya (UI).

Speed Insight Blog Botpulsa

Speed Insight Blog Botpulsa

Penting untuk diketahui, Pagespeed Insight hanya menawarkan indikator performa. Secara garis besar, tools tersebut mungkin membantu situs Anda untuk jadi bahan analisa, bagian mana yang harusnya diperbaiki, sehingga kecepatan aksesnya lebih mumpuni.

Apakah beda, performa skor dengan kecepatan akses?

Meski masih terkait, mereka mendefiniskannya secara berbeda. Menurut mereka, indikator performa lebih cenderung kepada keefektifan, juga efisiensi script.

Beda halnya dengan kecepatan ketika diakses, kalau ini, sudah tentu faktor utamanya berasal dari spesifikasi hosting yang kita gunakan.

Karena, sehebat apapun seorang programmer melakukan coding, jika dari sisi hardware-nya tidak mendukung, tentu saja tidak akan maksimal.

Sebelum lebih lanjut, silakan membaca artikel tentang Plugin WordPress Terbaik Untuk Mempercantik Tampilan Website dan Plugin WordPress yang Wajib di Install Untuk Optimasi SEO!

Artikel ini dan kedua artikel tersebut, saling berhubungan dan pastinya memiliki pengaruh yang signifikan. Utamanya jika Anda menggunakan shared hosting.

Lalu, Bagaimana cara penilaian Pagespeed Insight?

Seperti yang disinggung sebelumnya, performa yang dimaksud adalah tentang efisiensi script.

Seluruh script, baik itu HTML, CSS atau Javascript haruslah menggunakan metode minify atau defer atau preload—demi penggunaan yang lebih simple dan efektif untuk dibaca browser.

Minifikasi mengacu pada proses penghapusan data yang tidak perlu atau berlebihan tanpa mempengaruhi bagaimana sumber daya (maksudnya hosting) diproses oleh browser – misal kode komentar dan pemformatan, menghapus kode yang tidak digunakan, menggunakan variabel dan nama fungsi yang lebih pendek, dan sebagainya.

Dengan script yang sudah di minify, sejatinya secara tampilan depan (frontend) hal ini tentunya lebih sedikit terbaca di browser, yang otomatis mempengaruhi kecepatan website.

Script yang berada dibelakang (backend) atau berada di hosting masing-masing, tentu tidak berubah dan memang, dokumentasi kalian seperti komentar atau versi lengkap scriptnya, akan tetap seperti itu.

Sehingga tidak saling mengganggu antara webmaster dan end user.

Faktor lainnya yang tak kalah penting adalah soal cache.

Apa itu cache?

Cache atau caching merupakan sebuah file temporer atau file sementara yang tersimpan di browser atau penyimpanan diperangkat.

Anda sendiri, pasti pernah melihat tulisan clear cache di smartphone, laptop atau perangkat lainnya.

Cache yang baik, dapat diterapkan pada gambar, video atau file statis yang memang tidak atau jarang sekali berubah. Beda halnya dengan file dinamis, script seperti Google Adsense, Widget postingan atau file lainnya yang menggunakan cookies atau tracking kebiasaan pengguna.

File-file tersebut, pada intinya kurang cocok untuk dilakukan caching. Selain hanya menampilkan tampilan lama, menggunakan caching pada file javascript, HTML atau CSS—yang sifatnya temporer, justru hanya merugikan kalian dan pengunjung saja.

Lab Data — Pagespeed by Lighthouse

lab data pagespeed insight lighthouse

Lab Data Blog BotPulsa

1. Apa itu First Contenful Paint?

First Contentful Paint (FCP) secara singkat adalah ketika browser merender bit pertama konten dari DOM (Document Object Model), bagaimana respon yang diterima / sebaik apa umpan balik pertama yang diterima pengguna bahwa halaman sebenarnya sedang dimuat.

Jadi, ketika ada seorang pengunjung yang baru pertamakali mengunjungi website Anda—browser mereka akan menerjemahkan struktur konten, baik secara tampilan ataupun isinya (konten tulisan, gambar, video dsb).

Adalah hal yang wajar, jika mereka merasakan sedikit berat mengakses situs Anda. Selain karena belum di caching file-nya, browser harus teliti (menerjemahkan) agar tampilan tidak berantakan ketika Anda lihat.

2. Speed Index

Jika FCP membaca struktur dokumen. Speed Index cenderung kearah hardware yang kita gunakan atau terkait tampilan antar perangkat (Viewport), selain itu pada intinya mereka mengukur seberapa cepat konten ditampilkan secara visual selama pemuatan halaman.

Biasanya, website yang memiliki banyak gambar, video atau dokumen besar lainnya—secara tak langsung lebih lamban ketika diakses.

Situs-situs seperti ini, biasanya terdapat di portal berita, portfolio, photography atau kategori lainnya, yang memang diperuntukkan menonjolkan sisi visual / semacam infografis.

3. Largest Contenful Paint

Seperti namanya, “Largest” artinya terbesar. Pagespeed Insight akan melakukan penyortiran tentang konten mana yang memiliki file terbesar dan berat untuk akses awal.

Sedikit saran, jika Anda ingin upload gambar/video, silakan lakukan kompresi terlebih dahulu. Saya sendiri menggunakan web services seperti tinyjpg.com, picresize.com, iloveimg.com dsb.

Sebagai tambahan, jika sudah di kompres, silakan lakukan konversi ke format WebP.

Apa yang dimaksud WebP?
webp google

WebP

WebP (“weppy”) adalah format file yang menyimpan gambar dengan kompresi lossy dan lossless. Ini, dikembangkan oleh Google, berdasarkan teknologi On2 yang sudah diakuisisi.

WebP akan menampilkan gambar lebih cepat ketika diakses oleh browser. Efeknya, website Anda lebih SEO friendly alias lebih bersahabat dengan mesin pencari, utamanya bagi para pengunjung yang mencari gambar di internet.

Kalian bisa melakukan konversi gambar disitus semisal https://cloudconvert.com/webp-converter

Untuk konversi video, disarankan menggunakan software versi dekstop saja. Tidak usah mencari web services.

Catatan lain : Largest Contentful Paint memiliki bobot 25%, usahakan semaksimal mungkin mendapat nilai bagus di Pagespeed Insight!

4. Time to Interactive

Ini merupakan waktu yang diterima browser, ketika halaman di load secara penuh atau pengunjung merasakan seolah-olah web sudah 100% dimuat.

Time to Interactive bisa diakali dengan optimasi Async atau Deferring Javascript atau Minify atau melakukan penghapusan, jika dirasa tidak terlalu penting.

Apa itu Async pada Javascript?

Async atau asynchronously, sebenarnya bukan bahasa atau istilah resmi. Kata ini diambil dari kata sinkron atau di KBBI maksudnya adalah: sedang terjadi atau berlaku pada waktu yang sama; serentak.

async in javascript pagespeed

async in javascript

Async berbeda. Async lebih cenderung kepada script yang dieksekusi secara paralel, setelah HTML di parsing. Google Adsense sendiri, menggunakan asyncs pada javascript-nya.

Mereka mungkin beranggapan, website zaman sekarang lebih mumpuni dari segi hardware, sehingga melakukan handle async, rasanya tidak terlalu bermasalah.

Lalu, apa yang dimaksud Defer Javascript?

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya. Defer artinya menunda. Jika ditunda, artinya bisa diakhirkan saat eksekusinya.

defer javascript pagespeed

Defer javascript

Menunda javascript, mungkin punya kelebihan tersendiri. Selain pengunjung tidak diberatkan oleh kode-kode canggih di website kita. Nyatanya, melakukan defer javascript dapat membantu performa website lebih baik!

5. Total Blocking Time

Ini sudah jelas, waktu yang terblokir ketika keseluruhan halaman di load.

Total blocking time, mungkin bukan berasal dari website Anda. Jika Anda menggunakan pihak ketiga untuk CDN, SSL, pengaturan Firewall, Captcha atau hal lainnya, dan secara kebetulan website mereka down. Hal ini sudah tentu akan menambah waktu tunggu.

Pada poin ini, ada pengaruhnya juga dengan bahasan sebelumnya, yakni async dan defer. Pagespeed Insight, juga memberikan bobot sebesar 25% untuk indikator ini.

Sehingga, jika dirasa bisa diminimalisir, ada baiknya Anda memperhatikan atau mengurangi script-script yang mungkin saja (sebetulnya) tidak perlu digunakan di website Anda.

6. Cumulative Layout Shift (CLS)

Meski tidak terlalu mendapat perhatian soal penilaian, nyatanya CLS merupakan bagian interaksi antara situs dan pengunjung.

Website yang bagus, tidak melulu soal mobile friendly saja. Sebuah navigasi dan tata letak yang baik, nyatanya lebih enak untuk dilihat.

Ibaratnya, ketika Anda makan di warteg dan menunjuk ayam goreng lewat kaca. Sudah tentu si penjual akan mengambil ayam tersebut.

Lain halnya jika si penjual terlalu ‘rapat’ menaruh ayam dan ikan secara berdekatan. Meski Anda menunjuk ayam goreng, bisa saja sang penjual justru mengambil ikan.

Begitu juga yang terjadi pada sebuah website. Pengunjung, mungkin ingin melakukan navigasi secara terukur untuk konten tertentu. Namun, dikarenakan kita sendiri kurang “memberi tempat” pada konten tersebut, alhasil sering terjadi invalid click.

Nilai Besar Page Speed Insight tidak 100% Menjamin Ranking Pertama di Google

Jika website Anda memiliki skor 90% sampai dengan 100% di Pagespeed Insight, baik tampilan mobile ataupun dekstop, maka, Anda jangan terlalu PD dulu.

Artikel seperti ini saja, tidak menjamin berada diurutan 1-10 dihalaman Google. Memang benar, persaingan SEO saat ini terbilang ketat.

Ratusan juta website yang aktif dengan jumlah pengunjung yang banyak serta domain yang sudah berumur, sudah tentu menjadi indikator lain, bagaimana sebuah situs sangat ramah terhadap mesin pencari.

Untuk mengobati rasa sakit hati, sebaiknya gunakan pagespeed jika kategori situs Anda adalah blog.

Jika situs Anda adalah ecommerce, portal berita atau lainnya, skor di pagespeed faktanya hanyalah sebatas angka-angka saja dan tidak berpengaruh dengan panduan SEO manapun. Siapa yang peduli dengan skor, jika banyak pengunjung yang membaca situs Anda?

Bagikan Postingan!

BotPulsa

Download Aplikasi BOTPULSA di Googleplay!

Komentar Anda?